Friday, February 22, 2008

Klangenan Anakku

Mungkin Anda merasa heran pada anak Anda saat mau tidur harus terlebih dahulu meminta sebuah bantal yang sudah dekil untuk sekedar dipegang-pegang ujungnya sambil menghisap susu botol. Seiring susu botol habis, maka ia pun tertidur pulas. Atau, Anda pun heran mengapa ia kalau mau bepergian tidak mau pisah dengan barang-barang kesukaannya yang menjadi klangenan. Padahal, barang yang diminta oleh anak Anda untuk dibawa serta itu kondisi dan keadaannya sudah begitu tidak layak pandang dan tidak layang pajang lagi.
Mau dituruti, kok, yo, bawa-bawa barang kayak gitu bikin malu! Ndak mau dituruti, ia nangis. Kok, ya, bisa seperti itu!!!
Ya, ada beberapa anak yang menjadikan barang miliknya menjadi sesuatu yang menjadikannya dalam kondisi tenang. Apakah itu mainannya, bonekanya, bantalnya, atau apa saja. Di saat ia mau bepergian ia tidak bisa pisah dengan barang milik pribadi itu. Lebih-lebih, saat ia mau tidur. Barang milik pribadi itu "wajib" ada di sampingnya.
Secara psikologis, kebiasaan seperti itu wajar-wajar saja. Artinya, hampir pada umumnya anak mimiliki kebiasaan demikian. Dan, kebiasaan seperti itu akan hilang sendirinya seiring ia semakin bertambah usianya.
Mereka (anak-anak) memiliki kebiasaan demikian dapat dianalogikan dengan orang dewasa yang memiliki hobii tertentu. Apakah melakukan aktivitas atau mengoleksi tertentu. Dan, biasanya dari melakukan aktivitas atau mengoleksi benda tertentu tujuannya adalah sama, yakni mendapatkan kepuasan (ketenangan). maka, anak-anak pun demikian halnya.
Demikian pun anak saya yang kedua. Dia lakilaki bersuasia 2.8tahun. Ia memiliki benda pribadinya, yaitu bantal bersarung warna hijau. Kalau mau nenen atau tidur harus bantal tersebut dijadikan sebagai penopang kepalanya. kalau bantal lain, ia sama sekali tidak mau. Begitu pun bila mau tidur, bantal itu harus juga jadi penopang kelapanya. Bila tidak, wow..., acara tidur jadi uring-uringan. Makanya, untuk menjaga kesehatannya maka kami bisanya mencucikan bantalnya dua hari sekali, tentu dengan catatan tanpa sepengetahuan dia.
Bila kami bepergian pun, bantal itu harus dibawanya serta. Maka, kami tidak lupa membawa bantal itu ke mana pun kami akan pergi. Demikian pun agar ia bisa tertidur dalam mobil pribadi kami selama perjalanan, bantal itu menjadi temannya yang setia.
Anak saya yang pertama pun demikian, namun ia tidak memiliki barang milik pribadinya yang harus dibawa ke mana-mana.Ia memiliki klangenan menempelkan tangannya ke ketiak saya (ayahnya) bila mau tidur. Tapi, di usianya yang masuk ke enam tahun, kebiasaan itu sudah hilang.
Nah, bila anak Anda punya klangenan seperti itu, tidak usah khawatir apalagi senewen. Sikapi secara wajar saja. Seiring usia dia bertamba, maka kebiasaan itu akan segera hilang darinya. Dan, biasanya bila ia diingatkan dengan benda klangenannya ia pun menjadi malu. Artinya, ia sudah tidak mau lagi seperti itu. Dengan bahasa lain, ia berkata: "Aku sudah besar."

No comments: