Menjelang masa ulangan semester kedua kedua anakku selalu menunjukkan keseriusan dalam belajar, baik di sekolah umum maupun di sekolah agamanya. Kami selalu mengingatkan mereka agar senantiasa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, mereka selalu disiplin dalam belajar. Tidak heran bila hasil yang didapat begitu maksimal.
Kami pun memosisikan sebagai mitra belajarnya. Sebagai teman belajar. Sebagai tempat bertanya. Sebagai fasilitator belajar. Sebagai tutor. Dan, sebagai supervisor sehingga memastikan mereka belajar dengan sebaik-baiknya.
Alhamdulillah, seusai masa ulangan semester hasil yang didapat anakku sangat bagus. Dari sekian mata pelajaran nilainya maksimal, nilai 10 ada 4 pelajaran dan di atas 85 ada 2 mata pelajaran. Itu semua didapat tidak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kami senantiasa mengajak mereka menjadi manusia pembelajar sehingga kewajiban belajar itu bukan datangnya dari luar, melainkan dari motivasi dirinya. Dengan demikian anak-anakku mencari sendiri informasi yang diperlukannya, baik lewat buku yang kami miliki dalam perpustakaan keluarga, lewat perpustakaan sekolah, internet yang kami sediakan, majalah yang kami langgankan, dan dari beberapa sumber ilmu pengetahuan lainnya.
Setiap semester kedua anakku di sekolah agamanya senantiasa meraih sebagai 'Santri Berprestasi'. Anakku yang pertama, Saniya Nisa Auliya Karim, sudah masuk TPA sejak TK dan masih mau belajar mengaji Al-Qur'an dan materi agama lainnya. Anakku yang kedua, Sulaiman Fawwaz Abdillah Karim, sebentar lagi akan menamatkan Iqro' VI-nya. Mereka pun tidak sulit untuk melaksanakan shalat lima waktu. Sungguh sangat kami syukuri hal demikian.
Ketika waktu pembagian buku perkembangan belajar (buku laporan pendidikan) kami mendapati nilai yang diperoleh anakku sangat bagus. Ia masih menunjukkan sebagai murid yang baik dalam belajarnya. Ia pun masih yang terbaik di sekolahnya. Sungguh kami sangat bersyukur dengan pencapaian hasil pendidikannya.
Alhamdulillah, ya, Allah..., Kau berikan kecerdasan dan kemudahan bagi anak-anakku dalam memahami dan mempelajari ilmu dan agama-Mu.
Kami pun memosisikan sebagai mitra belajarnya. Sebagai teman belajar. Sebagai tempat bertanya. Sebagai fasilitator belajar. Sebagai tutor. Dan, sebagai supervisor sehingga memastikan mereka belajar dengan sebaik-baiknya.
Alhamdulillah, seusai masa ulangan semester hasil yang didapat anakku sangat bagus. Dari sekian mata pelajaran nilainya maksimal, nilai 10 ada 4 pelajaran dan di atas 85 ada 2 mata pelajaran. Itu semua didapat tidak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kami senantiasa mengajak mereka menjadi manusia pembelajar sehingga kewajiban belajar itu bukan datangnya dari luar, melainkan dari motivasi dirinya. Dengan demikian anak-anakku mencari sendiri informasi yang diperlukannya, baik lewat buku yang kami miliki dalam perpustakaan keluarga, lewat perpustakaan sekolah, internet yang kami sediakan, majalah yang kami langgankan, dan dari beberapa sumber ilmu pengetahuan lainnya.
Setiap semester kedua anakku di sekolah agamanya senantiasa meraih sebagai 'Santri Berprestasi'. Anakku yang pertama, Saniya Nisa Auliya Karim, sudah masuk TPA sejak TK dan masih mau belajar mengaji Al-Qur'an dan materi agama lainnya. Anakku yang kedua, Sulaiman Fawwaz Abdillah Karim, sebentar lagi akan menamatkan Iqro' VI-nya. Mereka pun tidak sulit untuk melaksanakan shalat lima waktu. Sungguh sangat kami syukuri hal demikian.
Ketika waktu pembagian buku perkembangan belajar (buku laporan pendidikan) kami mendapati nilai yang diperoleh anakku sangat bagus. Ia masih menunjukkan sebagai murid yang baik dalam belajarnya. Ia pun masih yang terbaik di sekolahnya. Sungguh kami sangat bersyukur dengan pencapaian hasil pendidikannya.
Alhamdulillah, ya, Allah..., Kau berikan kecerdasan dan kemudahan bagi anak-anakku dalam memahami dan mempelajari ilmu dan agama-Mu.
