Tuesday, February 12, 2008

Berkenalan dengan Dunia

Anak saya yang kedua, lakilaki usia 2,8 tahun, sekarang ini selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada saya, ayahnya, atau kepada bundanya. Bila pertanyaannya terjawab ia tidak berhenti sampai di situ. Ia sesegera mungkin akan kembali mengajukan deretan pertanyaan selanjutnya. Memang, kelihatannya ia begitu ceriwis....
Sepertinya kita capai melayaninya untuk menjawab beberapa pertanyaan itu. Akan tetapi, sesungguhnya pertanyaan-pertanyaan anak seusia tersebut adalah menandakan bahwa ia ingin mengetahui dan mengenali dunia, paling tidak dunia di sekitar lingkungannya. Oleh karena itu, bila anak seusia tersebut sering mengajukan pertanyaan, meskipun itu pertanyaan yang sederhana sekali pun; jangan sekali-sekali kita menjawabnya asal atau ngawur! Atau, kita menjawabnya tidak semestinya atau bukan jawaban yang benar!
Bila kita menjawab dengan benar, meskipun ia kurang bisa menarik simpulan secara logis, tidaklah mengapa. Suatu saat nanti ia akan memahami dengan benar dan ia akan menghubungkannya dengan jawaban kita. Oleh karena itu, jangan sekali-sekali menjawab pertanyaan anak dengan "sambil lalu - asal-asalan". Atau, yang lebih parah menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah! (Barang kali kita berpikir: ini anaktanya terus)
Anak ceriwis atau suka bertanya, di samping untuk mengeksplor pengetahuannya akan dunia, hal ini juga untuk mengeksplor kemampuan wicara dan kekayaan penguasaan bahasanya. Maka untuk itulah, bila kita berbicara dengan seorang anak jangan kita berbicara dengan mengikuti gaya bahasanya.
Seperti teori Quantum Teaching: Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarlah dunia kita ke dunia mereka. Jadi, pandanglah anak selayaknya sebagai orang dewasa. Dalam hal belajar wicara, ajarilah anak belajar bicara layaknya bicaranya orang dewasa. Jangan sekali-sekali kita malah ikut gaya bahasa mereka. Misalnya mengucapkan kata "susu" dengan ucapan "cucu" - kata "mobil" dengan ucapan "mobing" -- atau, kata "kabur" dengan ucapan "kabung".
Hal ini di samping berguna untuk mengenalkan anak dengan sejumlah kosakata, juga untuk melatih anak untuk mengucapkan kata-kata yang sebenarnya harus diucapkan. Selain itu berfungsi juga sebagai alat ukur pada diri anak "bagaimana" semestinya ia berucap dengan benar. Maka, bila ucapannya masih belum sempurna atau masih salah, ia pun akan berupaya untuk menyempurnakan ucapannya atau bicaranya.
Nah, mudah-mudahan celotehan ringan ini dapat memberikan pencerahan untuk kita sebagai orangtua. Lebih-lebih bagi orangtua yang anak-anaknya masih berusia dua sampai tiga tahun. Jadi, bila anak Anda suka bertanya sambutlah pertanyaannya dengan suka cita, kemudian jawablah dengan semestinya. Jangan menjawab sekenanya atau malah salah. Ini bisa berbahaya bagi perkembangan logika mereka. Bangunlah kemampuan berlogikanya dengan semestinya sehingga kelak ia akan menjadi seseorang yang dapat bernalar dengan benar. Semoga....

No comments: